Myself

Myself

Rabu, 22 Mei 2013

Belajar Mengenal Tempo, Dinamika dan Istilah-istilah dalam Partitur Musik

Istilah Italia


Berikut ini adalah beberapa istilah musik dalam bahasa Italia yang sering kita jumpai dalam partiture musik. Perlu di ingat, bahwa tidak semua istilah musik ini dapat dipergunakan dalam song leader di tengah-tengah jemaat. Namun demikian, ada beberapa hal dalam istilah ini yang memang harus dipergunakan untuk dapat menyempurnakan lagu agar dinyanyikan dengan baik.

a
Pada, untuk, dalam dll.

a capella:
Nyanyian tanpa iringan musik atau musik hanya membawakan melodi saja.

a capriccio:
Dinyanyikan dengan suara asal, dan hanya Laki-laki (mannen)

accelerando(accel.):
Tempo semakin dipercepat sampai batas yang ditentukan

accal…:
Seluruh not berikutnya dipercepat.

ad libitum:
Dengan semangat kebebasan

affectuoso:
Mangasihi, menunjukkan kehangatan

agitato:
Ketertarikan

alla:
Dinyanyikan dalam bentuk…

alla breve:
Not setengah dinyanyikan seperti biasa, sedangkan ketukan berada pada not seperempat.

allargando:
Pertambahan kemampuan

amabile:
Dinyanyikan dengan manis dan stabil

amoroso:
Penuh Cinta Kasih

ancora:
Lagi, tambah, kembali dll.

animato:
Dengan semangat


a piacere:
Memancarkan aura


appassionato:
Perasaan bahwa akan datang penderitaan


arioso:
Solo pendek pada lagu, seolah solo tersebut melayang keudara.


arpeggio:
Nada dalam akord dimainkan secara bergantian dengan durasi waktu yang stabil (simultan)


assai:
Sangat


ben, bene:
Baik, jika, jadi dll.


brillante:
Dengan keceriaan (kecemerlangan), tempo dipercepat (Vivace)


cadenza:
Kebebasan improve pada solo


calando:
Gantung, namun kecepatan yang tetap


cambiare:
Menuju peralihan (pergantian)


cantabile:
Masuk kedalam bentuk nyanyian (dinyanyikan)


chiuso:
Berhenti (khusus pada alat musk Horn)


col, colla:
Dengan, beserta, bersama-sama dll.


come:
Seperti, meniru dll.


comodo:
Dengan tenang, nyaman.


con:
Dengan.


con brio:
Dengan keceriaan (kecemerlangan), tempo dipercepat (Vivace)


con dolore:
with sorrow.


con forza:
Dengan kekuatan (kekejaman)


con fuoco:
Dengan amukan (kemarahan)


con giusto:
Nuansa selera, membuat tertarik (hubungan dinamika dengan tempo)


con passione:
Dengan penderitaan


con spirito:
Dengan semangat (gelora jiwa)


coro:
chorus (bagian dalam musik / puncak lagu)


crescendo:
Perlahan-lahan menuju keras


dal:
Dari, berawal dari dll.


decrescendo:
Perlahan-lahan menuju lembut


deciso:
Dengan keputusan


delicato:
Kontak, mencuri perhatian


diminuendo:
Semakin lembut (dalam proses yang cepat)


dolce:
Indah (pancaran wajah)


dolente:
Penuh dengan dorongan


doppio movimento:
bergerak cepat dengan dorongan ganda


e, ed:
Dan, serta dll.

e poi:
Kemudian, setelah itu dll.


espressivo:
Penuh dengan ekspresi


facilimente:
Mudah, tanpa kebingungan


feroce:
Bengis, kejam, ganas, dll.


fine:
Selesai, berakhir, akhir dll.


furioso:
Suasana kekejaman


giocoso:
Ceria, senang, tanpa beban


grandioso:
Lebih dari…


grazioso:
Penuh dengan anugerah, berkat. Seperti orang yang tiba-tiba mendapatkan yang diinginkan.


il, la:
Imbuhan yang menunjuk sesuatu


impetuoso:
Dengan semangat yang tidak kenal lelah dan hanya dilantunkan laki-laki (mannen)


lacrimoso:
Kesedihan


lamentoso:
Suasana dukacita


largamente:
Diperlambat, khusus untuk laki-laki (mannen)


legato:
Penghubung, penyambung, bersambung dll.


leggioro:
Penuh dengan pancaran (memancarkan) sukacita


lusingando:
Jalan cerita, alur dll.


ma:
Tetapi, namun dll.


maestoso:
Penuh dengan keagungan


mancando:
Suasana selesai duka


marziale:
Seperti march


meno:
Menuju akhir


meno mosso:
Gerakan akhir, diperlambat


mesto:
Sedih, tidak semangat


mezzo:
Setengah


misterioso:
Penuh dengan misteri


molto:
Sangat, sekali dll.


molto rit…:
Melemah dan semakin diperlambat


molto accel…:
Melemah tetapi semakin dipercepat.


morendo:
Berlalu, kelewatan lalu diperlambat


nobilimente:
Pergerakan


non:
Tidak, bukan dll.


ossia:
Atau.


parlando:
Bernyanyi dengan bentuk bercakap-cakap


parlante:
Bernyanyi dengan bentuk bercakap-cakap


pateticamente:
Suasana menyedihkan


perdendosi:
Berlalu, kelewatan lalu diperlambat


pesante:
Ketergantungan, tidak bisa terpisah


piacevole:
Setuju, dukungan penuh


piangevole:
Terbang, melayang


piu:
Lagi (merasa kurang)


pizzicato:
Khusus string (violin) dimainkan dengan jari


placidamente:
Penuh dengan kedamaian


pochetto:
Sangat kecil, sangat sedikit


poco:
kecil, sedikit agak…


poco rit…
Tetap semangat tetapi makin diperlambat.


poco accel…
Tetap semangat dan semakin dipercepat.


poco a poco:
Sedikit demi sedikit (perlahan-lahan)


poi:
Kemudian, lalu dll.


pomposo:
Berlagak tinggi hati


quasi:
Hampir (menuju tetapi tidak sampai)


rallentando (rall.):
Seluruh bar berikutnya diperlambat


religioso:
Dengan permohonan (doa) dalam ibadah


replica:
Pengulangan


risoluto:
Dengan keputusan yang tidak dapat diganggu


ritardando (rit.):
Perlahan-lahan diperlambat sampai batas yang ditentukan


ritenuto (riten.):
Tiba-tiba lambat


ritmico:
rhythm (alat musik)


rubato:
Dipercepat lalu diperlambat


scherzando:
Penuh dengan keceriaan


secco:
Pendek, putus-putus.


sempre:
Selalu


semplice:
Sederhana


senza:
Tanpa, tidak dengan


serioso:
Penuh dengan keseriusan


simili:
Sama dengan…


sino al:
Naik ke…


slargando:
Keraguan


slentando:
Diperlambat


smorzando:
Hiraukan dinamika yang tidak berpengaruh


soave:
Gagah


solennemente:
Damai


sombre:
Takut, gelap, meraba-raba


sonore:
Suara sekeras mungkin


sordino:
Diam, tidak ada suara.


sostenuto:
Bergaung, (diperpanjang)


sotto voce:
Dengan suara yang pasti dan jelas


spiccato:
Dengan semangat bounch


spiritosso:
Hidup, dengan semangat


staccato:
Pendek, putus-putus


stentando:
Gema, 


strepitoso:
Bising (kebisingan)


stringendo:
Kecepatan tinggi


subito:
Tiba-tiba


sul:
Pada…


suono:
Suara, tone


tanto:
Sangat


tempo primo:
Kembali ketempo semula


tempo rubato:
Dipercepat lalu diperlambat


teneramente:
Dilakukan oleh…


tenuto:
Gaung (diperpanjang)


tessitura:
Bagian dari vocal


tosto:
lebih dari…


tranquillo:
Sangat lembut dan halus, hampir diam.


tremolo:
Not yang dibunyikan secepat mungkin selama nilai not yang telah ditentukan


tristement:
Sedih


troppo:
Terlalu


tutti:
Semua, seluruhnya dll.


un poco:
Sedikit, kecil dll.


vibrato:
Getaran kecil pada saat mennyanyikan sebuah not


vigoroso:
Kuat, strong, jantan dll.


vivo:
Hidup.

"SONGLEADER"

PENDAHULUAN
Apa itu songleader? Song = nyanyian; leader = pemimpin. adi songleader adalah pemimpin nyanyian dalam ibadah. Apa fungsi dari songleader? Fungsi songleader adalah memimpin jemaat bernyanyi baik dalam notasi, rhythm, irama dan tempo yang diinginkan oleh pencipta lagunya. Saat ini sudah banyak gereja-gereja yang menggunakan songleader dalam ibadah, namun banyak dari mereka tidak memahami apa itu songleader. Mengapa disebut demikian? Karena banyak songleader di gereja mengartikan songleader itu adalah penyanyi solo. Hal ini dapat terlihat suara songleader jauh lebih kuat dari jemaat, sehingga jemaat dibuat jenuh dan akhirnya malas untuk bernyanyi dikarenakan mereka merasa tidak lagi ada gunanya bernyanyi karena sudah didominasi oleh songleader. Dan yang lebih parah lagi, banyak songleader bernyanyi tidak sesuai dengan notasi yang tertulis, itu sama saja dengan tidak ada gunanya songleader, malah bisa dikatakan sok pamer (maaf jika terlalu kasar), karena songleader bukanlah penyanyi solo, ataupun guru menyanyi tapi songleader adalah menjadi panutan bagi jemaat untuk bernyanyi dengan benar, baik dari teori musik maupun dari rasa lagu yang dinyanyikan. Jadi apa saja modal yang harus didapat oleh songleader?

Pelayanan
Seorang songleader adalah pelayan Tuhan yang bekerja di ladang Tuhan. Seorang pelayan dituntut bekerja tanpa menuntut lebih kepada dirinya, karena apa yang kita dapat semua itu berasal dari Tuhan. Song leader dituntut dapat bernyanyi dalam roh, hal ini diharapkan agar pada saat bernyanyi dapat menghayati lagu yang dinyanyikan sesuai dengan permintaan lagu yang dinyanyikan. Misalnya lagu pada saat manopoti dosa, dinyanyikan dengan perasaan mendalam karena lagu tersebut lebih diarahkan kepada lagu penghiburan ataupun mengingat pengorbanan Tuhan Yesus untuk kita manusia. Namun pada saat lagu sukacita, songleader harus mampu menyanyikan lagu yang dibawakan dengan hati yang sukacita. Song leader juga diharapkan mempunyai sifat rendah hati dan penyabar, kenapa? Karena banyak songleader menjadi merasa super dan tinggi hati karena mereka merasa mereka sangat pintar dan menjadi orang penting dengan posisi mereka dan tidak lagi mau mementingkan kepentingan disekelilingnya. Misalnya songleader tidak mau perduli apakah suaranya lebih mendominasi atau dia tidak bisa dikritik karena suaranya lebih menonjol, notasinya salah, dll. Hal ini bisa menyebabkan batu sandungan bagi banyak orang dan membuat hati orang menjadi berdosa dikarenakan sikap kita. Persiapan dari seorang songleader adalah dia merasa dirinya bukanlah seorang penyanyi atau pun seorang super, tapi dia menyadari bahwa pekerjaannya adalah suatu pekerjaan sukarela dan tidak terpaksa, menyadari mereka terpanggil dikarenakan mereka punya talenta yang luar biasa diberikan Tuhan dan mereka memberikan talenta itu kembali untuk diberikan kepada gereja/jemaat yang membutuhkan. Selain itu mereka juga harus mempunyai kesungguhan dan keseriusan dengan memakai kesempatan yang ada untuk pembelajaran (disiplin). Disiplin dalam melatih vokal dan seirama dengan pemain organ (pengiring lagu/nyanyian).
Vokal
Seorang songleader dituntut dapat bernyanyi dengan baik, tapi bukan dituntut menjadi seorang penyanyi (dalam arti kata seperti artis). Songleader mempunyai modal suara yang baik (tidak fals atau goyah), untuk mendapatkan vokal ataupun suara yang diinginkan haruslah belajar teknik vokal. Songleader haruslah mempunyai rasa percaya diri yang tinggi (hati-hati: bukan mengarah ke sombong) agar suara yang dikeluarkan tidak fals atau goyah. Suara yang diinginkan dalam bernyanyi adalah suara yang merdu bukan suara cempreng, kasar, singil, dll yang memekakkan telinga pendengar. Jangkauan suara yang diinginkan juga harus dapat dinyanyikan dengan baik, misalnya jangkauan yang tinggi tidak menjerit dan jangkauan rendah tidak terdengar suara tercekek malah kadang tidak terdengar. Penyebutan a, i, u, e, o dalam vokal harus jelas, dimana bentuk mulut dan rahang yang benar akan membentuk vokal kearah yang baik dan merdu.
Teknik bernyanyi
Seorang songleader diharapkan mempunyai modal memahami teori musik, dengan mengenal notasi, rhythm, irama dan tempo, dll. Memang tidak semua songleader dapat mengenal teori musik, namun semua itu dapat tertutupi jika dapat bekerja sama dengan pemain musiknya (pengiring nyanyian). Dengan kerja sama yang baik akan mendapat hasil yang baik pula. Jadi sangat dituntut kepada songleader ataupun pengiring untuk dapat mengenal teori musik dengan baik, tanpa itu akan sia-sia. Selain itu songleader juga diharapkan mempunyai teknik pernafasan dengan baik dan benar, karena akan tidak enak terdengar jika seorang songleader bernyanyi dengan nafas yang terputus-putus atau tersengal-sengal, membuat orang yang mendengarnya merasa jengah dan cape. Seorang songleader juga dituntut dapat memakai microphone dengan baik, karena akan terdengar tidak enak jika suara tinggi dinyanyikan dengan posisi mic dekat ke mulut akan terjadi suara sound system berbunyi nyaring dan yang mendengar akan menutup telinganya dan sebaliknya jika terlalu jauh akan dipastikan suara tidak terdengar oleh jemaat. Pemakaian artikulasi dalam menyebut kata haruslah jelas terlebih pada penekanan akhir kata seperti Tuhan diucapkan jadi Tuhan, dll.
Pembawaan lagu
Songleader diharapkan dapat membawakan lagu dengan baik dan indah, hal ini bisa didapat dengan membawakan nyanyian melalui sisi penghayatan yang baik. Dimana penghayatan yang diinginkan dapat menggugah orang yang mendengarnya dan ikut merasakan apa yang kita rasakan. Jika kita tidak mengerti apa yang tertuang dalam syair lagu bisa dipastikan orang yang mendengarnya juga tidak merasakan apa-apa alias mati rasa. Banyak orang menyanyikan lagu yang girang dinyanyikan dengan tempo yang lambat dan sebaliknya tempo yang lambat/anggun dinyanyikan dengan tempo dan rasa yang sukacita. Lagu yang harusnya dinyanyikan dengan setengah suara dinyanyikan dengan suara yang menjerit begitu juga sebaliknya.

PENUTUP
Jelas seorang songleader bukanlah penyanyi (artis) tapi songleader adalah pelayan Tuhan yang membimbing jemaatnya bernyanyi dengan benar dan mengarahkan hati dan pikirannya lebih dekat ke Tuhan melalui puji-pujian. Dengan memberikan hati dan pikiran kita untuk gereja, Tuhan pasti memberikan yang terbaik untuk kita. Selamat berlatih dan selamat melayani. Tuhan memberkati.

Jumat, 03 Mei 2013


Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 Mei 2013 -

Baca:  Mazmur 118:1-29

"Suara sorak-sorai dan kemenangan di kemah orang-orang benar: "Tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan,"  Mazmur 118:15

Penyertaan Tuhan bagi orang percaya itu bukan hanya dalam waktu-waktu tertentu (musiman), tetapi Ia bersama kita secara permanen sekarang, esok dan sampai selama-lamanya.  "Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."  (Matius 28:20b).  Karena itu kuasa apa pun yang ada di muka bumi ini pada hakekatnya tidak akan mampu mengalahkan kehidupan orang percaya, asal dengan iman kita percaya bahwa Tuhan ada di pihak kita,  "sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita."  (1 Yohanes 5:4).

     Rasul Paulus adalah orang yang memiliki pengalaman hidup luar biasa bersama Tuhan.  Sebagai pemberita Injil hari-hari Paulus diwarnai dengan aneka ragam permasalahan dan juga penderitaan, bahkan bahaya maut mengancamnya setiap hari, namun ia tetap kuat dan tampil sebagai pemenang karena memiliki keyakinan yang kuat bahwa justru dalam kelemahanlah kuasa Tuhan makin dinyatakan secara sempurna, sehingga ia pun dapat berkata,  "Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?"  (Roma 8:35).

     Kemenangan Kristus di atas kayu salib sekitar 2000 tahun silam adalah jaminan meraih kemenangan di segala keadaan.  "...TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya...dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya."  (Mazmur 20:7).  Kata 'orang yang diurapi-Nya' berarti orang-orang benar.  Inilah kunci agar kita tampil sebagai pemenang:  hidup dalam kebenaran, artinya harus menyalibkan segala keinginan daging,  "Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah,...Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah."  (Roma 8:7-8).  Kita harus sungguh-sungguh hidup dalam pertobatan, tegas terhadap dosa, apa pun bentuknya.  Ini juga berarti kita mau hidup dipimpin Roh kudus dengan cara menyediakan waktu bersaat teduh dan merenungkan firmanNya setiap hari.

Asal hidup dalam kebenaran, kemenangan dan penyertaan Tuhan pasti nyata atas kita!